1. Zeuxis adalah seorang pelukis yang hidup di Yunani pada 464 SM. Dia
adalah murid dari Apollodorus. Suatu hari ada seorang wanita yang
meminta dia menggambar dewi Aphrodite. Tapi ada syaratnya: model lukisan
itu adalah si wanita itu sendiri. Konon setelah lukisan itu selesai
dibuat, Zeuxis tertawa terbahak-bahak sampai meninggal dunia tatkala
melihat hasil lukisannya.
2. Philemon adalah seorang penulis drama komedi yang hidup pada sekitar 362 SM sampai 262 SM. Dia menciptakan sebuah drama komedi, membacanya dan kemudian tertawa terbahak-bahak sampai akhirnya kematian menjemputnya.
3. Filsuf Yunani Chrysippus yang hidup pada abad ketiga sebelum masehi juga mati karena tertawa ketika dia memberi minum keledainya anggur dan kemudian hendak memberi makan binatang itu buah ara. Tidak tahu apa sebabnya, Chrysippus tertawa cekakakan sampai akhirnya ajal menjemputnya.
4. Mendengarkan cerita jorok yang dituturkan saudara perempuannya, penulis Italia bernama Pietro Aretino tertawa-tawa sampai terjungkal dari kursinya dan penyakit ayannya kambuh sampai kemudian ia mati.
5. Martin I dari Aragon pada 1410 konon meninggal dunia karena kombinasi antara sakit perut dan tertawa yang tidak tertahankan. Entah apa yang membuat Martin I ini rela mati karena tertawa.
6. Konon kabarnya raja Burma yang bernama Nanda Bayin pada 1559 tertawa sampai mati ketika seorang pengelana dari Italia datang ke kerajaannya dan mengatakan bahwa Venisia adalah sebuah negara bebas tanpa raja.
7. Pada 1660 seorang bangsawan Skotlandia yang bernama Thomas Urquhart meninggal ketika tertawa terbahak-bahak. Dia menertawakan Charles II yang naik tahta kembali.
8. Bersama teman-temannya, pada sebuah Rabu malam di bulan April 1782, nyonya Fitzherbert yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre untuk menonton Opera Pengemis (Beggar’s Opera). Ketika aktor populer Bannister muncul di panggung dengan berpakaian aneh dalam perannya sebagai Poly, semua penonton serempak tertawa terbahak-bahak. Celakanya, nyonya Fitzherbert tidak mampu menghentikan tawanya sampai-sampai dia harus dipaksa keluar teater sebelum babak kedua berakhir. Karena tidak mampu melupakan sosok Poly itu dalam teater yang lucu itu, nyonya Flitzherbert terserang hysteria yang berlanjut tanpa henti sampai akhirnya ia meninggal.
9. Pada 24 Maret 1975, Alex Mitchell, lelaki berumur 50 tahun asal Inggris, mati tertawa ketika menonton tayangan TV komedi The Goodies, Menurut isterinya, yang menjadi saksi kejadian, Mitchell tidak mampu menghentikan tawanya ketika menonton sebuah sketsa dalam episode "Kung Fu Kapers". Pada episode itu Tim Brooke-Taylor, berdandan dengan rok pendek khas bangsa Skot, memperkenalkan cara baru untuk mempertahankan diri yang disebut Ecky Thump. Dalam tayangan komedi itu, si actor tampak diserang oleh pudding hitam dan mencoba menangkisnya dengan terompet Skotlandianya. Setelah tertawa tanpa henti selama dua puluh lima menit Mitchell akhirnya merosot di sofa dan terkena serangan jantung. Janda Mitchell mengirimkan surat ke Goodies untuk mengucapkan terima kasih karena telah membuat Mitchell mati secara bahagia.
10. Ole Bentzen, audiolog asal Denmark yang ahli dalam mengembangkan alat bantu pendengaran untuk negara-negara berkembang, menonton film "A Fish Called Wanda". Selama adegan yang menampilkan John Cleese, Bentzen mulai tertawa terbahak-bahak sampai-sampai degup jantungnya meningkat rata-rata antara 250 sampai 500 detak per menit. Ia akhirnya mati terkena serangan jantung.
11. Pada 2003 seorang penjual es krim dari Thailand yang bernama Damnoen Saen-um (52 tahun) dilaporkan mati ketika tidur sambil tertawa. Istrinya tidak bisa membangunkannya dan nafas Saen-um berhenti setelah dia tertawa terus menerus selama dua menit.
2. Philemon adalah seorang penulis drama komedi yang hidup pada sekitar 362 SM sampai 262 SM. Dia menciptakan sebuah drama komedi, membacanya dan kemudian tertawa terbahak-bahak sampai akhirnya kematian menjemputnya.
3. Filsuf Yunani Chrysippus yang hidup pada abad ketiga sebelum masehi juga mati karena tertawa ketika dia memberi minum keledainya anggur dan kemudian hendak memberi makan binatang itu buah ara. Tidak tahu apa sebabnya, Chrysippus tertawa cekakakan sampai akhirnya ajal menjemputnya.
4. Mendengarkan cerita jorok yang dituturkan saudara perempuannya, penulis Italia bernama Pietro Aretino tertawa-tawa sampai terjungkal dari kursinya dan penyakit ayannya kambuh sampai kemudian ia mati.
5. Martin I dari Aragon pada 1410 konon meninggal dunia karena kombinasi antara sakit perut dan tertawa yang tidak tertahankan. Entah apa yang membuat Martin I ini rela mati karena tertawa.
6. Konon kabarnya raja Burma yang bernama Nanda Bayin pada 1559 tertawa sampai mati ketika seorang pengelana dari Italia datang ke kerajaannya dan mengatakan bahwa Venisia adalah sebuah negara bebas tanpa raja.
7. Pada 1660 seorang bangsawan Skotlandia yang bernama Thomas Urquhart meninggal ketika tertawa terbahak-bahak. Dia menertawakan Charles II yang naik tahta kembali.
8. Bersama teman-temannya, pada sebuah Rabu malam di bulan April 1782, nyonya Fitzherbert yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre untuk menonton Opera Pengemis (Beggar’s Opera). Ketika aktor populer Bannister muncul di panggung dengan berpakaian aneh dalam perannya sebagai Poly, semua penonton serempak tertawa terbahak-bahak. Celakanya, nyonya Fitzherbert tidak mampu menghentikan tawanya sampai-sampai dia harus dipaksa keluar teater sebelum babak kedua berakhir. Karena tidak mampu melupakan sosok Poly itu dalam teater yang lucu itu, nyonya Flitzherbert terserang hysteria yang berlanjut tanpa henti sampai akhirnya ia meninggal.
9. Pada 24 Maret 1975, Alex Mitchell, lelaki berumur 50 tahun asal Inggris, mati tertawa ketika menonton tayangan TV komedi The Goodies, Menurut isterinya, yang menjadi saksi kejadian, Mitchell tidak mampu menghentikan tawanya ketika menonton sebuah sketsa dalam episode "Kung Fu Kapers". Pada episode itu Tim Brooke-Taylor, berdandan dengan rok pendek khas bangsa Skot, memperkenalkan cara baru untuk mempertahankan diri yang disebut Ecky Thump. Dalam tayangan komedi itu, si actor tampak diserang oleh pudding hitam dan mencoba menangkisnya dengan terompet Skotlandianya. Setelah tertawa tanpa henti selama dua puluh lima menit Mitchell akhirnya merosot di sofa dan terkena serangan jantung. Janda Mitchell mengirimkan surat ke Goodies untuk mengucapkan terima kasih karena telah membuat Mitchell mati secara bahagia.
10. Ole Bentzen, audiolog asal Denmark yang ahli dalam mengembangkan alat bantu pendengaran untuk negara-negara berkembang, menonton film "A Fish Called Wanda". Selama adegan yang menampilkan John Cleese, Bentzen mulai tertawa terbahak-bahak sampai-sampai degup jantungnya meningkat rata-rata antara 250 sampai 500 detak per menit. Ia akhirnya mati terkena serangan jantung.
11. Pada 2003 seorang penjual es krim dari Thailand yang bernama Damnoen Saen-um (52 tahun) dilaporkan mati ketika tidur sambil tertawa. Istrinya tidak bisa membangunkannya dan nafas Saen-um berhenti setelah dia tertawa terus menerus selama dua menit.