Sampai akhirnya ia mengumumkan pertunangannya dengan Herbert Belsom, suara seruling serigala berubah menjadi suara lagu pemakaman. Jacquelyn juga menerima ancaman telepon, bahwa ia akan dibunuh bila tetap melangsungkan pernikahan.
Teror terus mengancam, bahkan saat ia, ibunya dan tantenya pergi ke New Orleans. Di sebuah kantor, mereka mendengar suara seruling serigala tersebut. Beberapa wartawan pun ada di sana. Mereka segera mencari sumber suara, pergi ke halaman dan tidak menemukan apa-apa.
Jacquelyn semakin terpukul, pikirannya terganggu. Mencoba tinggal dengan kerabat yang jauh namun teror seruling serigala itu terus mengikuti. Dan saat berlindung ke rumah calon mertuanya, ibu dari Belsom mendapat ancaman telepon, "Katakan pada Jacquelyn, saya tahu di di rumah Herbert."
Walau hidup di bawah tekanan teror, akhirnya Jacquelyn jadi juga menikah dengan Belsom. Nyatanya ancaman psikopat "seruling serigala" ini tidak terbukti. Pernikahan aman dan tak ada yang terjadi. Sheriff setempat menutup kasus ini. Semua pun berlalu, dengan menyisakan pertanyaan besar: siapakah pelaku teror? Mengapa ia memilih Jacquelyn? Tak ada yang pernah tahu.
It is the best time to make sοmе planѕ for the longег term and it is
BalasHapustime to bе happу. I have learn this submіt and if I may I deѕire to recοmmend yοu some interеѕting issueѕ οr аdvice.
Mаybe you can write subsеquent articles referгing to
this artіcle. I desire to read moгe things approximatеly it!
My ωeb blog: beatsbydrearphones